Saturday, May 9, 2020

Mengetahui jenis Baterai dan Kegunaannya



Pengertian, jenis, dan fungsi baterai 





Media penyimpanan daya sangat penting mengingat produksi listrik yang dihasilkan tiap harinya tidak menentu dikarenakan energi angin dan energi matahari tidak sepanjang hari selalu tersedia. Dibutuhkan alat untuk penyimpan energi yang dihasilkan sebagai cadangan energi listrik disebut dengan baterai (aki).Baterai merupakan media yang cocok untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh generator listrik dan panel surya agar bisa digunakan setiap saat.

Baterai pada dasarnya terbagi menjadi 2 macam yaitu primer dan sekunder, baterai primer yaitu baterai yang digunakan hanya untuk sekali pemakaian sampai energi listrik pada baterai habis dan tidak dapat dilakukan pengecasan. Sedangkan untuk baterai sekunder ini merupakan baterai yang dapat digunakan berulang kali saat energi listrik menipis dilakukan pengecasan kembali.

Secara umum ada dua jenis baterai(aki) sekunder yang sering digunakan dalam penyipanan energi kelistrikan, yaitu starting battery dan deep cycle battery .


  Jenis-jenis baterai


A.    Baterai Primer


Baterai primer merupakan baterai yang bisa disebut single use battery, dikarenakan dalam penggunaannya baterai ini hanya bisa digunakan dalam sekali pakai, maksud penggunaan sekali pakai ini adalah penggunaan baterai sampai energi listrik yang ada di dalamnya telah habis.

B.     Baterai Sekunder


Baterai sekunder merupakan baterai yang disebut rechargeable battery, yang dapat digunakan berulang kali dengan men-charge baterai tersebut. Baterai sekunder ini dua jenis seperti pada gambar diatas berdasarkan jenisnya yaitu, Li-Ion, dan Lead Acid. Lead acid sendiri terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :

1.    Starting Battery

Starting baterai merupakan jenis baterai yang dirancang dapat menghasilkan arus listrik yang tinggi dalam waktu singkat sehingga dapat menyalakan mesin seperti mesin kendaraan. Dengan kata lain untuk menghidupkan mesin dibuthkan arus listrik yang tinggi. Setelah mesin hidup baterai istirahat sambal diisi kembali oleh dynamo (alternator). Jadi baterai akan selalu terisi sehingga jarang terpakai sampai habis, bila baterai ini sering digunakan sampai habis maka baterai akan cepat rusak. Konstruksinya menggunakan banyak plat tipis yang disusun parallel agar resistansinya rendah dengan permukaan yang luas sehingga dapat melepas arus listrik yang tinggi saat digunakan. Baterai jenis ini tidak direkomendasikan untuk penerapan dalam PLTS tapi masih ada kemungkinan penggunaannya dalam sistem PLTS, baterai ini lebih banyak digunakan pada kendaraan untuk menyalakan mesin.

2.    Deep Cycle Battery

Deep Cycle Battery merupakan jenis baterai yang dirancang dapat menghasilkan arus listrik yang stabil namun dalam waktu yang lama. Baterai jenis ini tahan terhadap siklus pengisian dan pengosongan baterai secara berulang-ulang dikarenakan kontriksinya menggunakan plat yang lebih tebal dibandingkan starting baterai. Dikarenakan baterai jenis ini dapat tahan terhadap pengosongan dan memiliki kestabilan yang baik, maka banyak digunakan pada proyek energi alternatif untuk menyimpan energi listrik pada pembangkit.


 Kapasitas Baterai


Besar dan kecilnya tegangan pada baterai ditentukan oleh besar /banyak sedikitnya sel baterai yang ada di dalamnya. Sekalipun demikian, arus hanya akan mengalir bila ada konduktor dan beban yang dihubungkan ke baterai. Kapasitas baterai juga menunjukan kemampuan baterai untuk mengeluarkan arus (discharging) selama waktu tertentu dinyatakan dalam Ah (Ampere – hour).

Berarti sebuah baterai dapat memberikan arus yang kecil untuk waktu yang lama atau arus yang besar untuk waktu yang pendek. Pada saat baterai diisi (charging), terjadilah penimbunan muatan listrik. Jumlah maksimum muatan listrik yang dapat ditampung oleh baterai disebut kapasitas baterai dan dinyatakan dalam  ampere jam (Ampere - hour), muatan inilah yang akan dikeluarkan  untuk  menyuplai beban.

Kapasitas baterai dapat dinyatakan dengan persamaan dibawah ini :

 Cb = (I) x (T)                  
Dimana :
Cb  =    kapasitas baterai (Ah)
I      =    kuat arus (ampere)
T     =    waktu (jam/sekon)

Satuan dari kapasitas baterai dinyatakan dengan ampere jam (Ah). Untuk memenuhi konsumsi energi besar kapasitas baterai harus ditentukan, kapasitas baterai dapat dituliskan dalam persamaan dibawah:

Cb = Ebeban : Vsistem
Keterangan:
Cb           = Kapasitas Baterai (Ah)
Ebeban       = Penggunaan Energi Listrik Total (Wh)
Vsistem       = Tegangan Sistem (Volt)

          Dalam penggunaan baterai ini juga memerlukan perawatan dalam penggunaannya, agar alat yang digunakan dengan jangka waktu yang cukup lama agar lebih efisien. Dalam praktiknya penggunaan baterai yang direkomendasikan ini terbatas pada pemeliharaan, jadwal pengujian, dan prosedur pengujian yang dapat dilakukan digunakan untuk mengoptimalkan masa pakai dan kinerja baterai. Seperti baterai lainnya, baterai berpotensi berbahaya dan tindakan pencegahan yang tepat harus diperhatikan dalam penanganan dan pemasangan. Tindakan pencegahan keamanan yang tercantum di sini dianggap harus diikuti dalam semua kegiatan pemasangan dan pemeliharaan baterai.

Nah untuk sobat yang ingin bertanya dan mengetahui hal yang belum jelas dapat bertanya dibawah ini, semoga penulisan ini dapat membantu sobat sekalian.. 
>.< .

Artikel Terkait

Mengetahui jenis Baterai dan Kegunaannya
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email