Pengertian, jenis, dan fungsi baterai
Media
penyimpanan daya sangat penting mengingat
produksi listrik yang dihasilkan tiap harinya tidak menentu dikarenakan energi angin
dan energi matahari tidak sepanjang hari selalu tersedia. Dibutuhkan alat untuk
penyimpan energi yang dihasilkan sebagai cadangan energi listrik disebut dengan
baterai (aki).Baterai merupakan media yang cocok untuk
menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh generator listrik dan panel surya
agar bisa digunakan setiap saat.
Baterai
pada dasarnya terbagi menjadi 2 macam yaitu primer dan sekunder, baterai primer
yaitu baterai yang digunakan hanya untuk sekali pemakaian sampai energi listrik
pada baterai habis dan tidak dapat dilakukan pengecasan. Sedangkan untuk
baterai sekunder ini merupakan baterai yang dapat digunakan berulang kali saat
energi listrik menipis dilakukan pengecasan kembali.
Secara umum ada dua jenis baterai(aki) sekunder yang sering digunakan dalam penyipanan energi kelistrikan,
yaitu starting battery dan deep cycle battery .
Jenis-jenis baterai
A. Baterai
Primer
Baterai primer merupakan baterai yang bisa disebut single use battery, dikarenakan dalam
penggunaannya baterai ini hanya bisa digunakan dalam sekali pakai, maksud
penggunaan sekali pakai ini adalah penggunaan baterai sampai energi listrik
yang ada di dalamnya telah habis.
B. Baterai
Sekunder
Baterai sekunder merupakan baterai yang disebut rechargeable battery, yang dapat digunakan
berulang kali dengan men-charge
baterai tersebut. Baterai sekunder
ini dua jenis seperti pada gambar diatas berdasarkan jenisnya yaitu, Li-Ion, dan
Lead Acid. Lead acid sendiri terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu sebagai
berikut :
1. Starting Battery
Starting baterai merupakan jenis baterai yang dirancang
dapat menghasilkan arus listrik yang tinggi dalam waktu singkat sehingga dapat
menyalakan mesin seperti mesin kendaraan. Dengan kata lain untuk menghidupkan
mesin dibuthkan arus listrik yang tinggi. Setelah mesin hidup baterai istirahat
sambal diisi kembali oleh dynamo (alternator). Jadi baterai akan selalu terisi
sehingga jarang terpakai sampai habis, bila baterai ini sering digunakan sampai
habis maka baterai akan cepat rusak. Konstruksinya menggunakan banyak plat
tipis yang disusun parallel agar resistansinya rendah dengan permukaan yang
luas sehingga dapat melepas arus listrik yang tinggi saat digunakan. Baterai jenis ini tidak direkomendasikan untuk
penerapan dalam PLTS tapi masih ada kemungkinan penggunaannya dalam sistem
PLTS, baterai ini lebih banyak
digunakan pada kendaraan untuk menyalakan
mesin.
2. Deep
Cycle Battery
Deep Cycle Battery
merupakan jenis baterai yang dirancang dapat menghasilkan arus listrik yang
stabil namun dalam waktu yang lama. Baterai jenis ini tahan terhadap siklus
pengisian dan pengosongan baterai secara berulang-ulang dikarenakan
kontriksinya menggunakan plat yang lebih tebal dibandingkan starting baterai.
Dikarenakan baterai jenis ini dapat tahan terhadap pengosongan dan memiliki
kestabilan yang baik, maka banyak digunakan pada proyek energi alternatif untuk
menyimpan energi listrik pada pembangkit.
Kapasitas Baterai
Besar dan kecilnya
tegangan pada baterai ditentukan oleh besar /banyak sedikitnya sel baterai yang
ada di dalamnya. Sekalipun demikian, arus hanya akan mengalir bila ada
konduktor dan beban yang dihubungkan ke baterai. Kapasitas baterai juga menunjukan
kemampuan baterai untuk mengeluarkan arus (discharging) selama waktu tertentu
dinyatakan dalam Ah (Ampere – hour).
Berarti sebuah baterai
dapat memberikan arus yang kecil untuk waktu yang lama atau arus yang besar
untuk waktu yang pendek. Pada saat baterai diisi (charging), terjadilah
penimbunan muatan listrik. Jumlah maksimum muatan listrik yang dapat ditampung
oleh baterai disebut kapasitas baterai dan dinyatakan dalam ampere jam (Ampere - hour), muatan inilah yang
akan dikeluarkan untuk menyuplai beban.
Kapasitas baterai dapat
dinyatakan dengan persamaan dibawah ini :
Cb = (I) x (T)
Dimana :
Cb = kapasitas baterai (Ah)
I = kuat arus (ampere)
T = waktu (jam/sekon)
Satuan dari kapasitas
baterai dinyatakan dengan ampere
jam (Ah). Untuk memenuhi konsumsi energi
besar kapasitas baterai harus ditentukan, kapasitas
baterai dapat dituliskan dalam persamaan dibawah:
Cb = Ebeban : Vsistem
Keterangan:
Cb = Kapasitas Baterai (Ah)
Ebeban = Penggunaan Energi Listrik Total (Wh)
Vsistem = Tegangan Sistem (Volt)
Dalam penggunaan baterai
ini juga memerlukan perawatan dalam penggunaannya, agar alat yang digunakan dengan
jangka waktu yang cukup lama agar lebih efisien. Dalam praktiknya penggunaan
baterai yang direkomendasikan ini terbatas pada pemeliharaan, jadwal pengujian,
dan prosedur pengujian yang dapat dilakukan digunakan untuk mengoptimalkan masa
pakai dan kinerja baterai. Seperti baterai lainnya, baterai berpotensi
berbahaya dan tindakan pencegahan yang tepat harus diperhatikan dalam
penanganan dan pemasangan. Tindakan pencegahan keamanan yang tercantum di sini
dianggap harus diikuti dalam semua kegiatan pemasangan dan pemeliharaan
baterai.
Nah untuk sobat yang ingin bertanya dan mengetahui hal yang belum jelas dapat bertanya dibawah ini, semoga penulisan ini dapat membantu sobat sekalian..
>.< .
Mengetahui jenis Baterai dan Kegunaannya
4/
5
Oleh
AK